Senin, 19 November 2012

Muslim AS tak Mau Lagi Disebut Terori



ISLAM SAMA DENGAN TERORISKAH?????
Muslim AS dalam ibadah shalat Jumat, di Islamic centre, Park51, dekat Ground Zero pada 6 Mei lalu. Mereka optimis kematian Osama dan gerakan demokrasi di dunia Arab dapat memperbaiki hubungan Muslim dan Barat yang memburuk akibat tragedi 9/11.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINTON--Momentum pemilihan Presiden AS September mendatang dimanfaatkan betul komunitas Muslim New Jersey untuk menyampaikan aspirasi mereka. Melalui kampanye "Satu komunitas, Satu Islam, Satu Suara, dan Satu Jawab", komunitas Muslim menaruh asa akan adanya persamaan hak antar umat beragama.

Bertempat di Marshall Park, Charlotte, lokasi partai Demokrat menggelar konvensi, umat Islam menggelar shalat Jumat berjamaah, diskusi dan pawai budaya. "Kami harus membuat konstitusi berlaku untuk semua orang Amerika," papar juru bicara Biro Urusan Muslim Amerika (BIMA), Jibril Hough, seperti dikutip Charlotte Observer, Ahad (3/8).
Belakangan komunitas Muslim AS kembali mengalami masa kelam seperti pascatragedi 9/11. Sejumlah masjid mengalami serangan rasis, di sejumlah negara bagian juga terang-terangan menolak pemberlakuan hukum syariah. Kondisi kian runyam, ketika Undang Undang Antiterorisme disahkan.
Warga New Jersey, Abdul Razzaq, 60 tahun, mengatakan ia ingin melihat muslim yang tampil dilayar kaca bukan karena ia dituduh teroris. "Saya sendiri tidak tahu seperti apa teroris itu. Kami ini pecinta damai, taat hukum, dan peduli dengan lingkungan," papar dia.
Pembicara utama pada acara tersebut, Siraj Wahhaj, imam masjid di Brooklyn, NY, mendorong sesama muslim untuk berpartisipasi dalam sistem politik guna membuat Amerika lebih baik. "Begitu banyak yang menyerang kami, itu karena tidak tahu siapa kami," kata dia.
Sayang, aksi damai komunitas Muslim kembali dinodai dengan aksi tidak simpatik yang dilakukan sekelompok agama lain. Mereka menganggap komunitas Muslim mencoba mencari dukungan. Mereka juga menuding kalau umat Islam itu adalah pembohong. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar