ISLAM SAMA DENGAN TERORISKAH?????
Muslim AS dalam ibadah shalat Jumat,
di Islamic centre, Park51, dekat Ground Zero pada 6 Mei lalu. Mereka optimis
kematian Osama dan gerakan demokrasi di dunia Arab dapat memperbaiki hubungan
Muslim dan Barat yang memburuk akibat tragedi 9/11.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINTON--Momentum
pemilihan Presiden AS September mendatang dimanfaatkan betul komunitas Muslim
New Jersey untuk menyampaikan aspirasi mereka. Melalui kampanye "Satu
komunitas, Satu Islam, Satu Suara, dan Satu Jawab", komunitas Muslim
menaruh asa akan adanya persamaan hak antar umat beragama.
Bertempat
di Marshall Park, Charlotte, lokasi partai Demokrat menggelar konvensi, umat
Islam menggelar shalat Jumat berjamaah, diskusi dan pawai budaya. "Kami
harus membuat konstitusi berlaku untuk semua orang Amerika," papar juru
bicara Biro Urusan Muslim Amerika (BIMA), Jibril Hough, seperti dikutip Charlotte
Observer, Ahad (3/8).
Belakangan
komunitas Muslim AS kembali mengalami masa kelam seperti pascatragedi 9/11.
Sejumlah masjid mengalami serangan rasis, di sejumlah negara bagian juga
terang-terangan menolak pemberlakuan hukum syariah. Kondisi kian runyam, ketika
Undang Undang Antiterorisme disahkan.
Warga
New Jersey, Abdul Razzaq, 60 tahun, mengatakan ia ingin melihat muslim yang
tampil dilayar kaca bukan karena ia dituduh teroris. "Saya sendiri tidak
tahu seperti apa teroris itu. Kami ini pecinta damai, taat hukum, dan peduli
dengan lingkungan," papar dia.
Pembicara
utama pada acara tersebut, Siraj Wahhaj, imam masjid di Brooklyn, NY, mendorong
sesama muslim untuk berpartisipasi dalam sistem politik guna membuat Amerika
lebih baik. "Begitu banyak yang menyerang kami, itu karena tidak tahu
siapa kami," kata dia.
Sayang,
aksi damai komunitas Muslim kembali dinodai dengan aksi tidak simpatik yang
dilakukan sekelompok agama lain. Mereka menganggap komunitas Muslim mencoba
mencari dukungan. Mereka juga menuding kalau umat Islam itu adalah
pembohong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar