Senin, 19 November 2012

Lagi-lagi Kemacetan ...



       Lagi-lagi kemacetan yang menjadi trending topic kita kali ini. Sebenarnya, sudah lama sekali soal kemacetan ini mejadi sorotan, bahkan sering saya dengar ungkapan "sebelum kamu lahir, Jakarta memang sudah macet...", waahh,,
ini sih berarti macet memang sudah terjadi lama sekali.
       Soal kemacetan di Jakarta, sebenarnya ada banyak opini yang beredar soal mengatasi macet di Jakarta. mulai dari harga BBM yang dinaikkan, sampai rencana tarif parkir yang mahal, tapi belum ada realisasi nyata dari solusi tersebut. Yang baru-baru juga digaungkan untuk mengubah jam keberangkatan anak sekolah dengan pekerja, supaya mereka tidak menggunakan jalan secara bersamaan. Hal ini sudah direalisasikan dengan mengubah jam masuk sekolah di Jakarta menjadi pukul 06.30 WIB, tapi kok tetap saja ya ada kemacetan?
       Sebenarnya, menurut kami yang menjadi akar permasalahan macet adalah jumlah volume kendaraan yang meningkat belakangan ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap orang di Jakarta ingin memiliki kendaraan sendiri, bahkan setiap rumah hampir dapat dipastikan memiliki sekurang-kurangnya 1 sepeda motor. Hal ini dilandasi oleh beberapa faktor.
       Alasan pertama adalah mereka ingin menghemat ongkos setiap hari. Memang untuk beberapa rute, bisa ditempuh hanya dengan pertimbangan harga bensin yang lebih murah daripada harus naik angkutan umum. Saya pun pernah mengalami yang demikian.

       Alasan kedua adalah karena mereka tidak mau membudayakan jalan kaki. Untuk pergi ke minimarket saja yang hanya berjarak 300 meter , mereka tidak mau berjalan kaki. Kondisi ini diperparah dengan kondisi jalan yang tidak menyediakan area pejalan kaki, sehingga bingung juga jika ingin berjalan kaki.
     
       Alasan berikutnya adalah kekhawatiran para pengguna kendaraan akan keselamatan dan kenyamanan dalam perjalanan. Sering kita dengar ada perampokan, copet, kasus terhipnotis yang terjadi di angkutan umum. Hal ini tentu menambah paradigma masyarakat bahwa naik angkutan umum itu berbahaya dan juga tidak nyaman.

Lihat saja angkutan umum dan bus-bus yang beroperasi di Jakarta rata-rata sudah jauh dari nyaman, bahkan sebenarnya tidak layak jalan. Kondisi ini tentunya berbahaya mengingat keselamatan penumpang tidak dijamin.
       Itu beberapa alasan yang mungkin paling banyak melandasi para pengguna jalan untuk menaiki kendaraan pribadi. Wah kalau sudah begini ya sulit juga ya mengatasi kemacetan. Selama orang-orang belum mau meninggalkan kendaraannya ya pasti kemacetan masih akan berlanjut.
       Akan tetapi beberapa saran dari kami mungkin bisa memberikan solusi jangka panjang, yang artinya tidak langsung bisa mengatasi masalah kemacetan. Yang pertama adalah pemerintah dapat menghadirkan solusi angkutan massal yang murah dan nyaman, serta dijamin keamanannya. Nah mungkin wujudnya saat ini ya adanya bus Trans Jakarta yang sudah beroperasi.
 Memang ada beberapa kendala dalam pengoperasiaanya, tapi kami nilai usaha ini sudah cukup berhasil. Mungkin yang kami harapkan adalah peningkatan pelayanan bus Trans Jakarta ini, supaya bisa manjadi angkutan umum massal yang diidolakan masyarakat.

       Yang kedua adalah sebenarnya pemerintah berhak mengkampanyekan pembatasan kendaraan, supaya masyarakat meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi. Ya memang sulit tapi dirasa itu perlu, jika tidak bayangkan saja jika setiap rumah memiliki mobil, wah semua mobil itu akan lewat mana? Jalanan kan tidak bertambah.? nah maka dari itu perlu ada pembatasan kendaraan. Ya memang sekarang mudah untuk mendapatkan kendaraan pribadi karena ada sistem kredit kendaraan bermotor. Mungkin soal kredit ini perlu diatur supaya tidak melewati batas.

       Selanjutnya adalah perlu ada kampanye budaya jalan kaki, bukan hanya sehat tapi juga menghemat uang serta mengurangi polusi. nah serbaguna kan manfaat dari jalan kaki ini. Akan tetapi pemerintah juga wajib mengatur tata letak supaya area pejalan kaki dapat dibuat. Lha masa sudah dikampanyekan jalan kaki tapi tempat berjalan kaki tidak disediakan?
       Oleh karena itu perlu ada kerja sama antara masyarakat dan pemerintah supaya kemacetan bisa teratasi, dan tentu kita semua yang akan merasakan manfaatnya.

-0-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar