Sesungguhnya
engkau wahai Muhammad berbudi pekerti yang luhur” QS Al-Qalam (68);4
Mungkin
judul ini membuat anda menggigit gigi geraham kuat-kuat, sobat. Masa` anda
yang diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dan paling OK aransemennya
disuruh menjadi pohon kelapa yang tidak punya akal dan pikiran.
bukan itu maksud judul ini, sobat, tapi...
Sobat,
kalau kita melakukan sebuah observasi terhadap pohon kelapa, pasti kita akan
mendapati bahwa pohon kelapa itu super berkhasiat alias semua ‘anggota’ pohon
kelapa itu bermanfaat bagi manusia. Mulai dari daunnya yang dibuat tikar dan
sapu lidi; buahnya yang dimakan; batangnya yang dibuat bahan bangunan; dan
akarnya yang konon bisa dibuat obat atau paling tidak dijadikan kayu bakar.
Bahkan ‘bluluknya’ bisa dibuat mainan anak-anak. Masyaallah...
Lalu
apa hubungannya dengan perintah menjadi pohon kelapa?
Sobat,
begitulah semestinya kita. Kita harus berakhlaqul karimah dengan
senantiasa berbuat untuk orang lain. Jangan sampai keberadaan kita di suatu
lingkungan masyarakat itu bagaikan sampah dan penyakit yang memuakkan. Kita
sebagai umat Muhammad sas. harus menunjukkan bahwa orang Islam itu luhur budi
pekertinya. Jangan sampai karena ulah kita Islam itu direndahkan dan tidak
dimaui orang di sekitar kita, meski takdir di tangan Allah. Tapi sebaliknya,
semua tingkah laku kita hendaknya menarik simpati masyarakat agar mereka mau
memeluk agama Islam ini, agama para nabi dan rasul , meski -sekali lagi-
hidayah di tangan Allah.
Amirul
Mukminin ‘Umar bin Khaththab ra., telah memberikan suri tauladan kepada kita,
bahwa sebagai pemimpin tertinggi muslimin, ia sangatlah tinggi budi
pekertinya. Dia amat ramah tamah dengan rakyatnya, meskipun non muslim.
Sehingga karena budi pekertinya, seorang Yahudi masuk Islam dan mewaqafkan
tanah sekaligus rumahnya untuk pembangunan masjid.
Ya...
memang itulah sifat insan beriman. Di manapun ia berada dan apapun jabatannya
dia akan berusaha memberikan manfaat bagi orang di sekitarnya; di rumah
sebagai orang tua atau anak, di sekolah sebagai murid atau guru, di tempat
pengajian sebagai peserta atau pembicara, di tempat bekerja sebagai bos atau
karyawan dan di manapun dia berada.
Sobat,
untuk menjadi insan beriman yang berbudi pekerti luhur alias berakhalaqul karimah
sehingga selalu mendatangkan manfaat bagi masyarakat di sekitar kita,
kita musti pelajari pedomannya. What is that? Sebagaimana ayat yang telah ane
sebut di depan, Rasulullah sas. adalah orang yang sangat luhur budi
pekertinya. Ummul Mukminin ‘Aisyah ra. berkata bahwa akhlaq Rasulullah adalah
Al-Qur’an. Maka dengan itu, kita musti mempelajari Al-Qur`an dan menelusuri
liku-liku kehidupan beliau yang tertuang dalam hadits-hadits beliau dan sirah
nabawiyah, agar kita menjadi insan yang berbudi luhur alias berakhlaqul
karimah dan berguna bagi masyarakat. Selamat berjuang!
Jadi
mau donk jadi pohon kelapa?
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar