Selasa, 11 September 2012

Dampak Pencemaran Lingkungan (Secara Umum)

Dewasa ini, semua aktivitas manusia hampir menggunakan teknologi terkini untuk memudahkan pekerjaan mereka. Akan tetapi, tidak banyak orang yang sadar bahwa penggunaan teknologi tersebut memiliki dampak bagi lingkungan sekitar. Kita dapat menyebutnya pencemaran. Memang
pencemaran terhadap lingkungan tidak semata-mata karena ulah manusia, akan tetapi sebagian besar aktivitas manusia saat ini sudah sangat membahayakan lingkungan hidup. Bagaimana jika pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dikendalikan dan apa dampaknya dikemudian hari?

1. Punahnya beberapa spesies

Salah satu contohnya adalah efek polutan berbahaya bagi biota air laut dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan akibat limbah, kemudian mati. Berbegai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva, merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemaran. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemaran, ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.
Berbagai spesies burung menurun populasinya karena insektisida. Insektisida dikhlor difenil trikhlortena (DDT) menyebabkan kerusakan cangkang telur berbagai jenis burung sehingga telur burung mengalami deformasi atau gagal berkembang, sebagai akibat burung tersebut memakan serangga yang tercemar insektisida. Kandungan racun DDT tidak hanya dijumpai pada hewan, tetapi juga pada manusia. Menurut penelitian, DDT juga didapati di wilayah Antartika, Kutub Selatan.

2. Peledakan Hama

Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan insektisida juga dapat menyebabkan beberapa spesies serangga menjadi kebal (resistan). Untuk memberantasnya diperlukan dosis insektisida yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya pencemaran akan semakin meningkat.

3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan

Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi menjadi berubah. Akibatnya keseimbaangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur diogeokimia menjadi terganggu.

4. Kesuburan Tanah Berkurang

Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk yang terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam. Untuk mengatasinya hendaknya dilakukan pergiliran pemupukan dengan pupuk kandang/kompos, penanaman berseling (tumpang sari) dan rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya menanam tanaman yaang berbeda setiap tahunnya di lahan yang sama. Rotasi tanaman mencegah terjadinya pengembalian zat hara yang sama secara terus menerus dari dalam tanah sehingga dapat membantu mengatasi berkurangnya kesuburan tanah.

5. Keracunan dan penyakit

Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. Ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan adaa yang menyebabkan cacat pada keturunan-keturunannya. Pencemaran biologis dapat menyebabkan tersebarnya bibit penyakit ke lingkungan. Pencemaran suara (kebisingan) dapat menimbulkan strees, penyakit jantung, sulit tidur, dan berbagai gangguan lainnya.

6. Pemekatan hayati

Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan, dapat meresap ke dalam tubuh ganggang. Selanjutnya ganggang tersebut dimakan oleh udang kecil. Udang kecil dimakan oleh ikan besar. Dan jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, maka bahan pencemaran akan masuk ke dalam tubuh manusia.
Biasanya bahan pencemaran yang masuk ke perairan memiliki kadar yang kecil. Ini disebabkan karena bahan pencemaran itu telah mengalami pengenceran. Jika bahan pencemaran itu terserap oleh tubuh ganggang, maka kadarnya telah meningkat ratusan dan bahkan ribuan kali. Bahan pencemaran di dalam air yang kadarnya hanya 0,00007 ppm (ppm = part per million yaitu bagiaan dalam sejuta gram), di dalam tubuh ganggang dapat menjadi 0,007 ppm. Karena udang kecil memakan tidak hanya satu sel ganggang melainkan banyak sel ganggang, maka di dalam tubuh udang kecil kadar bahan pencemaran dapat menjadi 0,7 ppm. Di dalam tubuh ikan, kadar bahan pencemaran itu meningkat lagi manjadi 25 ppm. Di tubuh orang yang suka memakan ikan, kadar bahan pencemaran itu akan meningkat menjadi 75 ppm. Proses peningkatan kadar bahan pencemaran melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayato (dalam bahasa inggris dikenal sebagai biomagnification).

7. Terbentuk lubang ozon dan efek rumah kaca

Terbentuknya lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permalasahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemaran dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.

Sumber : afghanaus.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar