Selasa, 23 Oktober 2012

Keselamatan Kerja di Laboratorium


 Keselamatan kerja di laboratorium
A.     Tujuan
Untuk memberikan petunjuk tentang tata cara pengamanan di dalam laboratorium

B.     Pendahuluan
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, peneliti dsb melakukan percobaan. Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja. Bekerja dengan selamat dan aman berarti menurunkan resiko kecelakaan. Walaupun petunjuk keselamatan kerja sudah tertulis dalam setiap penuntun praktikum, namun hal ini perlu dijelaskan berulang-ulang agar setiap individu lebih meningkatkan kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium. Berbagai peristiwa yang pernah terjadi perlu dicatat sebagai latar belakang pentingnya bekerja dengan aman di laboratorium. Sumber bahaya terbesar berasal dari bahan-bahan kimia, oleh sebab itu diperlukan pemahaman mengenai jenis bahan kimia agar yang bekerja dengan bahan-bahan tersebut dapat lebih berhati-hati dan yang lebih penting lagi tahu cara menanggulanginya. Limbah bahan kimia sisa percobaan harus dibuang dengan cara yang tepat agar tidak menyebabkan polusi pada lingkungan. Cara menggunakan peralatan umum dan berbagai petunjuk praktis juga dibahas secara singkat untuk mengurangi kecelakaan yang mungkin terjadi ketika bekerja di Laboratorium. Dengan pengetahuan singkat tersebut diharapkan setiap individu khususnya para asisten dapat bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan kerja mahasiswa di laboratorium dengan sebaik-baiknya.
Setiap bahan kimia itu berbahaya, namun tidak perlu merasa takut bekerja dengan bahan kimia bila tahu cara yang tepat untuk menanggulanginya. Yang dimaksud berbahaya ialah dapat menyebabkan terjadinya kebakaran, mengganggu kesehatan, menyebabkan sakit atau luka, merusak, menyebabkan korosi dsb. Jenis bahan kimia berbahaya dapat diketahui dari label yang tertera pada kemasannya. Dari data tersebut, tingkat bahaya bahan kimia dapat diketahui dan upaya penanggulangannya harus dilakukan bagi mereka yang menggunakan bahan-bahan tersebut. Kadang kadang terdapat dua atau tiga tanda bahaya pada satu jenis bahan kimia, itu berarti kewaspadaan orang yang bekerja dengan bahan tersebut harus lebih ditingkatkan. Contoh bahan kimia yang mudah meledak adalah kelompok bahan oksidator seperti perklorat, permanganat, nitrat dsb. Bahan-bahan ini bila bereaksi dengan bahan organik dapat menghasilkan ledakan. Logam alkali seperti natrium, mudah bereaksi dengan air menghasilkan reaksi yang disertai dengan api dan ledakan. Gas metana, pelarut organik seperti eter, dan padatan anorganik seperti belerang dan fosfor mudah terbakar, maka ketika menggunakan bahan-bahan tersebut, hendaknya dijauhkan dari api. Bahan kimia seperti senyawa sianida, mercuri dan arsen merupakan racun kuat, harap bahan-bahan tersebut tidak terisap atau tertelan ke dalam tubuh. Asam-asam anorganik bersifat oksidator dan menyebabkan peristiwa korosi, maka hindarilah jangan sampai asam tersebut tumpah ke permukaan dari besi atau kayu. Memang penggunaan bahan-bahan tersebut di laboratorium pendidikan Kima tidak berjumlah banyak, namun kewaspadaan menggunakan bahan tersebut perlu tetap dijaga.

C.     Alat dan Bahan
Alat                                                                                               Bahan
-          Botol Reagen                                                               - Bahan Kimia Cair
-          Sarung Tangan                                                             - Bahan Kimia Padat
-          Masker
-          Kacamata Pengaman
-          Jas Laboratorium
-          Pembakar Bunsen
-          Pembakar Spirtus
-          Tabung Reaksi
-          Gelas Kimia
-          Kasa dan Kaki Tiga

D.     Langkah-langkah praktis
Sebelum anda memulai praktikum ada beberapa hal yang harus anda perhatikan yaitu sebagai berikut:
1.      Dilarang bekerja sendirian di laboratorium, minimal ada asisten yang mengawasi.
2.       Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan Kimia.
3.      Persiapkanlah hal yang perlu sebelum masuk laboratorium seperti buku kerja, jenis percobaan, jenis bahan, jenis perlatan, dan cara membuang limbah sisa percobaan.
4.      Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.
5.       Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktiukm basah segera keringkan dengan lap basah.
6.      Jangan membuat keteledoran antar sesama teman.
7.      Pencatatan data dalam setiap percobaan selengkap-lengkapnya. Jawablah pertanyaan pada penuntun praktikum untuk menilai kesiapan anda dalam memahami percobaan.
8.      Berdiskusi adalaha hal yang baik dilakukan untuk memahami lebih lanjut percobaan yang dilakukan.
9.      Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
10.   Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan Kimia.
11.  Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
12.   Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
13.   Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama setelah melakukan praktikum.
14.  Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
15.  Bila terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan bahan Kimia, laporkan segera pada asisten atau pemimpin praktikum. Segera pergi ke dokter untuk mendapat pertolongan secepatnya.

E.     Teknik kerja di laboratorium
Hal pertama yang perlu dilakukan
1.      Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
2.      Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan Kimia.
3.      Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
4.      Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
Bekerja aman dengan bahan kimia
1.      Hindari kontak langsung dengan bahan Kimia.
2.      Hindari mengisap langsung uap bahan Kimia.
3.      Dilarang mencicipi atau mencium bahan Kimia kecuali ada perintah khusus.
4.      Bahan Kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih atau gatal).
Memindahkan bahan Kimia
1.      Baca label bahan Kimia sekurang-kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan.
2.      Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
3.      Jangan menggunakan bahan Kimia secara berlebihan.
4.       Jangan mengembalikan bahan Kimia ke dalam botol semula untuk mencegah kontaminasi.
Memindahkan bahan Kimia cair
1.      Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan seklaigus telapak tangan memegang botol tersebut.
2.      Tutup botol jangan ditaruhdi atas meja karena isi botol dapat terkotori.
3.      Pindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak memercik.
Memindahkan bahan Kimia padat
1.      Gunakan tutup botol untuk mengatur pengeluaran bahan Kimia.
2.      Jangan mengeluarkan bahan Kimia secara berlebihan.
3.      Pindahkan sesuai keperluan tanpa menggunakan sesuatu yang dapat mengotori bahan tersebut.
Cara memanaskan larutan menggunakan tabung reaksi
1.      Isi tabung reaksi maksimal sepertiganya.
2.      Api pemanas hendaknya terletak pada bagiuan atas larutan.
3.      Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
4.      Arahkan mulut tabung reaksi pada tempat yang aman agar percikannya tidak melukai orang lian maupun diri sendiri.
Cara memanaskan larutan menggunakan gelas Kimia
1.      Gunakan kaki tiga dan kawat kasa untuk menopang gelas Kimia tersebut.
2.      Letakkan Batang gelas atau batu didih dalam gelas Kimia untuk mencegah pemanasan mendadak.
3.      Jika gelas Kimia digunakan sebagai penangas air, isilah dengan air. Maksimum seperampatnya.
Keamanan kerja di laboratorium
1.      Rencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum.
2.      Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
3.      Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
4.      Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
5.      Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.
6.      Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktiukm basah segera keringkan dengan lap basah.
7.      Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
8.      Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
9.      Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
10.  Pastikan kran gas tidak bocor apabila hendak mengunakan bunsen.
11.  Pastikan kran air dan gas selalu dalam keadaan tertutup pada sebelum dan sesudah praktikum selesai.
Penanggulangan keadaan darurat
Terkena bahan kimia
1.      Jangan panik.
2.      Mintalah bantuan rekan anda yang berada didekat anda.
3.      Lihat data MSDS.
4.      Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung tersebut (cuci bagian yang mengalami kontak langsung tersebut dengan air apabila memungkinkan).
5.      Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
6.      Bawa ketempat yang cukup oksigen.
7.      Hubungi paramedik secepatnya(dokter, rumah sakit).
Kebakaran
1.      Jangan panik.
2.      Ambil tabung gas CO2 apabila api masih mungkin dipadamkan.
3.      Beritahu teman anda.
4.      Hindari mengunakan lift.
5.      Hindari mengirup asap secara langsung.
6.      Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat (jangan dikunci).
7.      Pada gedung tinggi gunakan tangga darurat.
8.      Hubungi pemadam kebakaran.
Gempa bumi
1.      Jangan panik.
2.      Sebaiknya berlindung dibagian yang kuat seperti bawah meja, kolong kasur, lemari.
3.      Jauhi bangunan yang tinggi, tempat penyimpanan zat kimia, kaca.
4.      Perhatikan bahaya lain seperti kebakaran akibat kebocoran gas,tersengat listrik.
5.      Jangan gunakan lift.
6.      Hubungi pemadam kebakaran, polisi dll.







Lampiran I
Database bahan kimia B3
A.     Bahan kimia jenis B3 (berbau, berbahaya, beracun) dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1.      Mudah meledak (explosive)
2.      Pengoksidasi (oxidizing)
3.      Sangat mudah sekali menyala (highly flammable)
4.      Mudah menyala (flammable)
5.      Amat sangat beracun (extremely toxic)
6.      Sangat beracun (highly toxic)
7.      Beracun (moderately toxic)
8.      Berbahaya (harmful)
9.      Korosif (corrosive)
10.  Bersifat iritasi (irritant)
11.  Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
12.  Karsinogenik (carcinogenic)
13.  Teratogenik (teratogenic)
14.  Mutagenik (mutagenic)

B.     Peralatan P3K
Plester
Pembalut berperekat
Pembalut steril (besar, sedang dan kecil)
Perban gulung
Perban segitiga
Kain kasa
Pinset
Gunting
Peniti, dll





Lampiran II

Penanganan limbah
A.     Pembuangan limbah
Setelah selesai melakukan suatu percobaan maka limbah bahan kimia yang digunakan hendaknya dibuang pada tempat yang disediakan, jangan langsung dibuang ke pembuangan air kotor (wasbak) karena dapat menimbulkan polusi bagi lingkungan. Limbah zat organik harus dibuang secara terpisah pada tempat yang tersedia agar dapat didaur ulang, limbah padat harus dibuang terpisah karena dapat menyebabkan penyumbatan. Limbah cair yang tidak berbahaya dapat langsung dibuang tetapi harus diencerkan dengan air secukupnya.Adapun cara-cara pembuangan limbah sebagai berikut:
1.      Buanglah limbah sisa bahan Kimia setelah selesai pengamatan.
2.      Buanglah limbah sesuai dengan kategori berikut :
a.       Limbah cair yang tidak larut dalam air dan limbah beracun harus dikumpulkan dalam botol penampung. Botol ini harus tertutup dan diberi label yang jelas.
b.      Limbah padat seperti kertas saring, lakmus, korek api, dan pecahan kaca dibuang pada tempat sampah.
c.       Sabun, deterjen dan cairan tidak berbahaya dalam air dapat dibuang langsung melalui saluran air kotor dan dibilas dengan air secukupnya.
d.      Gunakan zat kimia secukupnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar